Jumat, 11 Oktober 2024

BELAJAR SEJARAH KELAS X

MANUSIA PURBA INDONESIA

Tak tau dari mana kepastiannya manusia purba Indonesia berasal, karena para ahli sejarah tidak memiliki bukti yang banyak mengenai manusia purba Indonesia. Dari 4 teori tentang asal usul nenek monyak bangsa Indonesia berasal tidak satupun yang bisa kita jadikan sumber yang jelas, baik itu teori out of Africa, teori out of yunan, teori nusantara maupun teori out of Taiwan.

Penelitian tentang manusia purba Indonesia telah pertama kali di lakukan oleh Eugene Dubois dimana dia berpijak dari dugaan kuat bahwa manusia purba pasti lebih suka hidup di daerah tropis, pada tahun 1887 ia berangkat ke Indonesia waktu itu Indonesia masih dijajah oleh belanda.

Eugine dubois pertama kali mengumumkan hasil dari penemuannya di Indonesia berupa fosil atap tengkorak yaitu phitecanthopus erectus dari trinil pada tahun 1891. Berikut ini adalah jenis jenis manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia

a.       Meganthropus atau homo erectus

Meganthropus Paleojavanicus dan Homo erectus adalah dua jenis manusia purba yang berbeda: Meganthropus Paleojavanicus Manusia purba tertua di Indonesia yang diperkirakan hidup pada zaman Pleistosen awal, sekitar 1,9 juta tahun lalu. Nama Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata "mega" yang berarti besar, "anthropus" yang berarti manusia, "paleo" yang berarti tertua, dan "javanicus" yang berarti Jawa. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus di antaranya: 

  • Memiliki tinggi sekitar 2,5 meter 
  • Memiliki tonjolan kening yang mencolok 
  • Tulang pipinya tebal 
  • Bentuk gerahamnya menyerupai manusia 
  • Rahang bawahnya tebal dan kuat 
  • Tidak memiliki dagu

 

Homo erectus

Nenek moyang manusia modern yang secara fisik menyerupai manusia modern. Homo erectus berasal dari Afrika dan bermigrasi ke seluruh Dunia , termasuk Asia Tenggara. Tulang-tulang Homo erectus telah ditemukan di Afrika, Eropa, Indonesia, dan Tiongkok. 

b.       Pithecanthropus

Pithecanthropus adalah jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Nama Pithecanthropus berasal dari bahasa Yunani, yaitu fithkos yang berarti kera, anthropus yang berarti manusia, dan erectus yang berarti tegak. 

Berikut adalah beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia: 

Pithecanthropus erectus Fosilnya ditemukan di desa Trinil, Solo, Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus juga dikenal sebagai Manusia Jawa. 

 

Pithecanthropus mojokertensis

Fosil tengkoraknya ditemukan di sekitar wilayah Kepuh Klagen, Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur pada tahun 1936-an. 

Pithecanthropus soloensis

Fosilnya ditemukan di daerah Ngandong, dekat Sungai Bengawan Solo, oleh G.H.R. von Koenigswald, Oppernorth, dan Ter Haar antara 1931 hingga 1933. 

Ciri-ciri Pithecanthropus secara umum adalah:

  • Berjalan tegak
  • Memiliki tinggi badan sekitar 168-180 cm
  • Memiliki berat badan rata-rata 80-100 kg
  • Memiliki volume otak sekitar 775-975 cc
  • Memiliki batang tulang lurus
  • Memiliki bentuk tubuh dan anggota badan tegap
  • Memiliki alat pengunyah dan otot tengkuk yang sangat kuat
  • Memiliki rahang yang sangat kuat dengan bentuk geraham besar

 

c.       Homo

Fosil manusia dari jenis genus Homo adalah Homo wajakensis dan homo Floresiensis  

Homo wajakensis dan Homo floresiensis adalah dua jenis manusia purba yang berbeda, yang ditemukan di Indonesia: 

Homo wajakensis

Ditemukan di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur pada tahun 1889 oleh B. D. van Rietschoten. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak, tulang paha, rahang atas, rahang bawah, dan tulang kering. Homo wajakensis memiliki ciri-ciri: 

  •     Ukuran tengkorak sedang dan agak lonjong 
  •     Muka datar dan lebar 
  •     Akar hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol sedikit 
  •     Dahinya sedikit miring dan di atas matanya ada busur kening nyata 
  •     Volume otak sekitar 1.630 cc 
  •     Tingginya sekitar 173 cm 


Homo floresiensis

Ditemukan di Liang Bua, Flores pada tahun 2003 oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood. Homo floresiensis memiliki ciri-ciri: 

  • Tinggi sekitar 100 centimeter 
  • Berat 25 kilogram 

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Homo floresiensis bukanlah spesies yang berbeda, melainkan populasi Homo sapiens dengan kondisi mikrosefali, yaitu otak yang berkembang menjadi lebih kecil. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELAJAR SEJARAH KELAS X

MANUSIA PURBA INDONESIA Tak tau dari mana kepastiannya manusia purba Indonesia berasal, karena para ahli sejarah tidak memiliki bukti yang...