MANUSIA PURBA INDONESIA
Tak tau dari mana kepastiannya manusia purba Indonesia berasal,
karena para ahli sejarah tidak memiliki bukti yang banyak mengenai manusia
purba Indonesia. Dari 4 teori tentang asal usul nenek monyak bangsa Indonesia berasal
tidak satupun yang bisa kita jadikan sumber yang jelas, baik itu teori out of Africa,
teori out of yunan, teori nusantara maupun teori out of Taiwan.
Penelitian tentang manusia purba Indonesia telah pertama
kali di lakukan oleh Eugene Dubois dimana dia berpijak dari dugaan kuat bahwa
manusia purba pasti lebih suka hidup di daerah tropis, pada tahun 1887 ia
berangkat ke Indonesia waktu itu Indonesia masih dijajah oleh belanda.
Eugine dubois pertama kali mengumumkan hasil dari
penemuannya di Indonesia berupa fosil atap tengkorak yaitu phitecanthopus
erectus dari trinil pada tahun 1891. Berikut ini adalah jenis jenis manusia
purba yang pernah ditemukan di Indonesia
a.
Meganthropus atau homo erectus
Meganthropus Paleojavanicus dan
Homo erectus adalah dua jenis manusia purba yang berbeda: Meganthropus
Paleojavanicus Manusia purba tertua di Indonesia yang diperkirakan hidup pada
zaman Pleistosen awal, sekitar 1,9 juta tahun lalu. Nama Meganthropus
Paleojavanicus berasal dari kata "mega" yang berarti besar,
"anthropus" yang berarti manusia, "paleo" yang berarti
tertua, dan "javanicus" yang berarti Jawa. Ciri-ciri
Meganthropus Paleojavanicus di antaranya:
- Memiliki tinggi sekitar 2,5 meter
- Memiliki tonjolan kening yang mencolok
- Tulang pipinya tebal
- Bentuk gerahamnya menyerupai manusia
- Rahang bawahnya tebal dan kuat
- Tidak memiliki dagu
Homo erectus
Nenek moyang manusia modern yang
secara fisik menyerupai manusia modern. Homo erectus berasal dari Afrika
dan bermigrasi ke seluruh Dunia , termasuk Asia Tenggara. Tulang-tulang
Homo erectus telah ditemukan di Afrika, Eropa, Indonesia, dan Tiongkok.
b. Pithecanthropus
Pithecanthropus adalah jenis
manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Nama
Pithecanthropus berasal dari bahasa Yunani, yaitu fithkos yang berarti kera,
anthropus yang berarti manusia, dan erectus yang berarti tegak.
Berikut adalah beberapa jenis
Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia:
Pithecanthropus erectus Fosilnya
ditemukan di desa Trinil, Solo, Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene
Dubois. Pithecanthropus erectus juga dikenal sebagai Manusia Jawa.
Pithecanthropus mojokertensis
Fosil tengkoraknya ditemukan di
sekitar wilayah Kepuh Klagen, Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur pada tahun
1936-an.
Pithecanthropus soloensis
Fosilnya ditemukan di daerah
Ngandong, dekat Sungai Bengawan Solo, oleh G.H.R. von Koenigswald,
Oppernorth, dan Ter Haar antara 1931 hingga 1933.
Ciri-ciri Pithecanthropus secara
umum adalah:
- Berjalan tegak
- Memiliki tinggi badan sekitar 168-180 cm
- Memiliki berat badan rata-rata 80-100 kg
- Memiliki volume otak sekitar 775-975 cc
- Memiliki batang tulang lurus
- Memiliki bentuk tubuh dan anggota badan tegap
- Memiliki alat pengunyah dan otot tengkuk yang sangat kuat
- Memiliki rahang yang sangat kuat dengan bentuk geraham besar
c. Homo
Fosil manusia dari
jenis genus Homo adalah Homo wajakensis dan homo Floresiensis
Homo wajakensis dan Homo floresiensis adalah dua jenis
manusia purba yang berbeda, yang ditemukan di Indonesia:
Homo wajakensis
Ditemukan di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur pada tahun
1889 oleh B. D. van Rietschoten. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak,
tulang paha, rahang atas, rahang bawah, dan tulang kering. Homo wajakensis
memiliki ciri-ciri:
- Ukuran tengkorak sedang dan agak lonjong
- Muka datar dan lebar
- Akar hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol sedikit
- Dahinya sedikit miring dan di atas matanya ada busur kening nyata
- Volume otak sekitar 1.630 cc
- Tingginya sekitar 173 cm
Homo floresiensis
Ditemukan di Liang Bua, Flores pada tahun 2003 oleh Peter
Brown dan Mike J. Morwood. Homo floresiensis memiliki ciri-ciri:
- Tinggi sekitar 100 centimeter
- Berat 25 kilogram
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Homo floresiensis
bukanlah spesies yang berbeda, melainkan populasi Homo sapiens dengan kondisi
mikrosefali, yaitu otak yang berkembang menjadi lebih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar