Minggu, 23 Juli 2017

Resume Buku Noerhadi Magetsari (Perspektif Arkeologi Masa Kini dalam Konteks Indonesia)


Metode Interpretasi dalam Arkeologi


Arkeologi adalah ilmu yang menpelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis (penemuan,dokumentasi,analisis,dan interpretasi data berupa artepak contohnya budaya bendawi, kapak dan bangunan candi) atas data bendawi yang ditinggalkan, yang meliputi arsitektur, seni ,biopacts dan laskap.
Metode interpretasi dalam arkeologi merupakan metode ilmu pengetahuan alam yang dicoba untuk diterapkan dalam data arkeologi, tujuan dari penerapan ini adalah untuk menjadikan arkeologi sebagai ilmu scientific, yang dicapai dengan cara merapkan metode science, upaya inipun dilakukan sebagai gerakan atau aliran ‘’arkeologi baru”, atau bila dipandang dari sudut metodelogi dikenal sebagai Arkeologi Prosesual.
Dalam bukunya Noerhadi Magetsari (Perspektif Arkeologi Masa Kini dalam Konteks Indonesia) menjelaskan masaalah interpretasi  terhadap arkeologi yang sudah mulai dirasakan kepentingannya sejak tahun 60-an bersamaan dengan metode menerangkan (ciri khas ilmu pengetahuan Alam) . Namun penerapannya sendiri baru dimulai pada akhir tahun 1980-an. Dan atas dasar inilah kelompok ahli arkeologi yang mengembangkannya disebut sebagai aliran pascaprosesual, berbeda dengan aliran prosesual yang mendasarkan pada filsafat positivik, aliran pascaprosesual mengikuti filsafat kebudayaan.

Arkeologi Prosesual
Arkeologi ini menekankan generalisasi terhadap peninggalan yang dihasilkan oleh pelaku  yang telah terpolakan pada masa silam gerakan atau aliran arkeologi baru yang dari sudut pandang metodologi di sebut sebagai arkeologi persepsual ini merupakan aliran filsafat posivisme ( suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisika), arkeologi persepsual ini diperkenalkan kembali oleh Hempel, dengan metodenya yang dikenal sebagai deductico-nomothetik. Arkeologi prosepsual ini memiliki pengertian kebudayaan yang merupakan sebuah mekanisme sistem adaptasi yang diperoleh dari pengalaman guna mendapatkan kebutuhan hidup yang esensial dari alam.
Arkeologi pascaprosesual
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa aliran pascaprosesual mengikuti filsafat kebudayaan dimana pengertiannya dikembangkan bukan dari ilmu pengetahuan alam melainkan dari ilmu pengetahuan budaya, sehingga menekankan pada subjektivitas, relativitas, dan kekhususan. pengertian arkeologi prosesual merupakan reaksi terhadap pengertian arkeologi prosepsual, apa bila arkeologi prosepsual mengembangkan kebudayaan sebagai sebuah mekanisme dari sebuah sistem adaptasi yang bersifat mekanistik, maka arkeologi pascaprosesual memperlakukannya sebagai kebudayaan materi.
Teori dan metode interpretasi
Teori merupakan dugaan penafsiran manusia sesuai dengan penagalaman dengan cara memberi makna terhadap apapun yang dilihatnya, istilah seperti ini biasanya  di gunakan adalah teori tentang (mengerti), yaitu tentang proses aktif dalam memberikan makna terhadap apa yang dapat diobservasi seperti teks, perilaku, atau situasi. Hal ini dilakukan karena untuk menafsirkan sebuah teks atau tindakan yang bermakna itu perlu pengungkapan dan hal ini memerlukan proses tersendiri, maka dari itu interpretasi adalah salah satu proses kegiatan otak yang berdisplin.
Metode
Yang dimaksudkan dengan metode disini adalah metode hermeneutik yang merupakan sebuah proses yang sering disebut dengan “lingkaran hermaneutik”. Apa yang dilakukan dalam proses lingkaran itu adalah untuk menghubungkan tentang apa yang dikaji dan tentang apa yang diketahui sehingga mudah dipahami bahwa unsur-unsur yang tealah tersruktur ini belumlah mengungkapkan makna apapun, dan makna itu terungkap setelah setelah unsur diproyeksikan menjadi sebuah pola utuh untuk kemudian diletakkan pada tahap interpretasi.
Interpretasi dalam arkeologi
Dalam pengertian umum interpretasi terhadap kebudayaan materi bekerja diantara masa lampau dan masa kini atau yang berlainan dari kebudayaan materi, interpretasi dalam ilmu arkeologi adalah suatu pengkajian kebudayaan materi yang memiliki bukti yang telah terpola yang dapat di evaluasi dalam hubungannya dengan informasi yang tersedia secara penuh, asumsi awalnya digunakan sebagai dasar interpreatasi terhadap kebudayaan materi bahwa kepercayaan ide dan niat merupakan unsur yang menentukan terhadap tindakan dan praksis masyarakat.
Masaalah pengesahan
Ada beberapahal yang harus diselesaikan dalam masaalah pengesahan dimana hal ini bertolak belakang dengan nilai-nilai yang sudah diteliti dimana terdapat beberpa perbedaan dalam mengkonfirmasikan hipotesisi tentang kebudayaan material sebagai objek. Barang kali kesuitan yang dihadapi adalah yang bahwa kebudayaan materi pada hakikatnya berada pada pemisahan antara sebuah pendekatan pengetahuan alam yan bersifat Universal terhadap materi dengan sebuah pendekatan histori yang bersifat interpretatif terhadap kebudayaan.
Kesimpulan
Kebudayaan materi membuka tantangan untuk menerapkan pendekatan interpretasi, peninggalan kebudayaan materi merupakan bukti dimana jika dilihat dari sisi lain peninggalan kebudayaan materi ini sulit untuk mendapatkan pendukung yang masih hidup dan seandainya pendukung itu masih hidup mereka pun sulit untuk mengungkapkan makna kebudayaan materi mereka. Bagaimana pun juga kebudayaan materi itu walaupun lestari namun tidak utuh, jadi pendukung asli dan pembuatnya hanya memberikan sebagaian gambaran dari seluruh riwayat maknanya karena keterbatasan nilai pendukung.




           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELAJAR SEJARAH KELAS X

MANUSIA PURBA INDONESIA Tak tau dari mana kepastiannya manusia purba Indonesia berasal, karena para ahli sejarah tidak memiliki bukti yang...